Kendari, 19 Oktober 2011
Air mata meleleh
Sembilu mengiris hati
Sekon mengartikan diammu
Mengajakku menua pada lorong waktu
Aku memilih menepi
Membuka tabir yang kutoreh dalam lontar
Aku berubah dan aku mengubahmu
Menjadi lebih buruk dari awalmu
Perkenalan ini sia-sia
Ingin kupatok jam di dinding
Yang diam dan tak berdetak
Mengartikan bekunya harapku
Memaknai lakumu karena diriku
Aku menyerah
Ilusi tak memberiku arti untuk berucap
Aku menyerah
Memilih menggantung karangan impianku
Pada pelukmu
Yang dingin dalam dadaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar