RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Menulis: Menggungkapkan pikiran, pendapat, dan informasi dalam penulis karangan berpola
deduktif dan induktif.
2. KOMPETENSI DASAR
Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan deduktif dan induktif.
3. INDIKATOR
a. Kognitif
1. Proses
- Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
- Menemukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
- Menemukan paragraf induktif dan deduktif
- Menentukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
- Menentukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
- Menentukan paragraf induktif dan deduktif
- Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktif
c. Afektif
- Karakter
- Tanggung jawab
- Kritis
- Disiplin
- Keterampilan sosial
- Berbahasa santun dan komunikatif
- Partisipasi dalam (kerja sama) kelompok
- Membantu teman yang mengalami kesulitan
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Kognitif
1. Proses
Setelah membaca dan memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca
nyaring, siswa secara berkelompok diharapkan dapat:
- Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
- Menemukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
- Menemukan paragraf induktif dan deduktif
2. Produk
Setelah menemukan hasil pencapaian tujuan proses di atas, siswa secara berkelompok
diharapkan dapat:
- Menentukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
- Menentukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
- Menentukan paragraf induktif dan deduktif
b. Psikomotor
Setelah menentukan dan memahami hasil pencapaian tujuan produk di atas, siswa secara
mandiri diharapkan dapat:
- Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktif
c. Afektif
1. Karakter
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam berperilaku
yang meliputi sikap:
- tanggung jawab
- kritis
- disiplin
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan kecakapan sosial
yang meliputi
- Berbahasa santun dan komunikatif
- Partisipasi dalam (kerja sama) kelompok
- Membantu teman yang mengalami kesulitan
5. MATERI PEMBELAJARAN
- Paragraf yang berpola deduktif dan induktif
- Kalimat utama dan kalimat penjelas
- Perbedaan deduktif dan induktif
6. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual
Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe STAD
Metode : tanya jawab, pemodelan, penugasan, dan unjuk kerja
7. BAHAN DAN MEDIA
- Wacana tulis (artikel)
- LKS
- Kertas HVS
8. ALAT
- Spidol
- Format evaluasi
- Pedoman penilaian dan penskoran
SKENARIO PEMBELAJARAN
No | Kegiatan | Penilaian Pengamatan |
Pertemuan I (80 menit) | 1 2 3 4 | |
A1 | Kegiatan Awal | |
Tahap 1 (5 menit) Pemancingan dengan mula-mula menanyakan kesiapan belajar siswa, lalu menanyakan pengetahuan dan pengalaman siswa tentang paragraf. | ||
Tahap 2 (10 menit)
Pengarahan dengan mula-mula bertanya jawab tentang jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya, kemudian diakhiri dengan penegasan guru tentang tujuan pembelajaran yang harus dicapai dalam proses pembelajaran pada pertemuan itu. | ||
B1 |
Kegiatan Inti (55 menit)
| |
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, kemudian memberikan
pemahaman kepada siswa mengenai paragraf deduktif dan induktif, serta
perbedaan antara kalimat utama dan kalimat penjelas
| ||
C1 | Kegiatan Akhir (10 menit) | |
|
9. SUMBER PEMBELAJARAN
- Wacana tulis
- Materi Essensial MGMP Sekolah
- Lembar Pegangan Guru
- LKS 1 ; LKS 2
- LP 1 ; LP 2
- Silabus
10. EVALUASI DAN PENILAIAN
1. Evaluasi
Evaluasi Proses : dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas peserta (siswa) dalam
menggarap tugas, diskusi, kegiatan tanya jawab, dan dialog informal.
Evaluasi Hasil : dilakukan berdasarkan analisis hasil pengerjaan tugas dan pengerjaan tes, dan
pengamatan unjuk keterampilan (performance).
2. Penilaian
a. Jenis Tagihan Peilaian : LKS 1 dan LP 1,
LKS 2 dan LP 2,
LP 4,
LP 5
Tugas Individu : menggunakan LKS 3,
LP 3
b. Bentuk Instrumen Penilaian:
- Uraian bebas
- Jawaban singkat
- Pilihan ganda
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI/I
Standar Kompetensi : Membaca
Kompetensi Dasar : Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan
membaca intensif
LEMBAR PEGANGAN GURU
(LPG)
1. Pengertian Paragraf
Paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, “menulis di samping” atau “tertulis di samping“) adalah Unit terkecil sebuah karangan yang terdiri dari kalimat pokok atau gagasan utama dan kalimat penjelas atau gagasan penjelas. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi.
Syarat sebuah paragraf di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
a. Kalimat utama
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
b. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
2. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
Letak kalimat utama juga turut menentukan jenis paragraf. Penjenisan paragraf berdasarkan letak kalimat utama ini terbagi atas 4 yakni :
a. Paragraf Deduktif
Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini biasanya dikembangkan dengan metode berpikir deduktif, dari yang umum ke yang khusus.
Dengan cara menempatkan gagasan pokok pada awal paragraf, ini akan memungkinkan gagasan pokok tersebut mendapatkan penekanan yang wajar. Paragraf semacam ini biasa disebut dengan paragraf deduktif, yaitu kalimat utama terletak di awal paragraf.
b. Paragraf Induktif
Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan atau perincian-perincian, kemudian ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum.
c. Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini dimaksudkan untuk lebih mempertegas ide pokok. Jadi pada dasarnya paragraf campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.
d. Paragraf Tersebar
Paragraf ini tidak mempunyai kalimat utama, berarti pikiran utama tersebar di seluruh kalimat yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasa digunakan dalam karangan berbentuk narasi atau deskripsi.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, Yudi (dkk). 2007. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Perbukuan
LEMBAR PENILAIAN
LP 1 : KOGNITIF PROSES
Pedoman Penskoran LKS 1 No. | Komponen | Deskriptor | Skor | Bobot | Skor x Bobot | Catatan |
1. |
Menemukan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam paragraf
| a. Dapat
menemukan kalimat utama dan kalimat penjelas pada semua paragraf b.Hanya dapat menemukan kalimat utama dan kalimat penjelas pada beberapa paragraf . c.Tidak dapat menemukankalimat utama dan kalimat penjelas dalam paragraf. | 2 1 0 | 5 | ||
2. |
Menemukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif
| a.Dapat menemukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif pada semua paragraf b.Hanya dapat menemukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif pada beberapa paragraf . c.Tidak dapat menemukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif pada semua paragraph | 1 2 0 | 5 | ||
Jumlah
|
Catatan :
0 = Sangat kurang
1 = kurang
2 = baik
Cara Pemberian Nilai
Rumus : nilai=(skor perolehan siswa)/(skor maksimum) X 100
LP 2 : KOGNITIF PRODUK
Pedoman Penskoran LKS 2
No. | Komponen | Deskriptor | Skor | Bobot | Skor x Bobot | Catatan |
1. |
Menentukan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam paragraf
| a.Dapat menentukan kalimat utama dan kalimat penjelas pada semua paragrafh. Hanya dapat menentukan kalimat utama dan kalimat penjelas pada beberapa paragraf . c.Tidak dapat menentukan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam paragraf |
1
2
0
|
5
| ||
2. |
Menentukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif
| a.Dapat menentukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif pada semua paragraf b.Hanya dapat menentukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif pada beberapa paragraf . c.Tidak dapat menentukan paragrafyang berpola deduktif dan induktif pada semua paragraf |
1
2
0
| 5 | ||
Jumlah |
Catatan :
0 = Sangat kurang
1 = kurang
2 = baik
Cara Pemberian Nilai
Rumus : nilai=(skor perolehan siswa)/(skor maksimum) X 100
LP 3 = Psikomotor
Pedoman Penskoran LKS 3No. | Komponen | Deskriptor | Skor | Bobot | Skor x Bobot | Catatan |
1. |
Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktif
| a.Dapat menjelaskan dengan sangat jelas dengan bahasayang efektif dan santun. b.Dapat menjelaskan,namun dengan terbata-bata. c.Tidak dapat menjelaskan apa-apa. | 1 2 0 | 5 | ||
Jumlah
|
Catatan :
0 = Sangat kurang
2 = cukup baik
3 = baik
Cara Pemberian Nilai
Rumus : nilai=(skor perolehan siswa)/(skor maksimum) X 100
LP 4 = Afektif : Perilaku Berkarakter
Petunjuk :
Berikan penilaian atas setiap perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut :
A = sangat baik B = memuaskan
C = Cukup baik D = kurang baik
Format Pengamatan Perilaku Berkarakter
No. | Rincian Tugas Kinerja | Memerlukan Perbaikan (D) | Menunjukkan Perbaikan (C) | Memuaskan (B) | Sangat Baik (A) |
1. | Tanggung jawab | ||||
2. | Kritis | ||||
3. | Disiplin |
Hari/Tanggal :
Guru/Pengamat
(…………………..)
LP 5 = Afektif : Perilaku Keterampilan Sosial
Petunjuk :
Berikan penilaian atas setiap perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut :
A = sangat baik B = memuaskan
C = Cukup baik D = kurang baik
Format Pengamatan Keterampilan Sosial
No. | Rincian Tugas Kinerja | Memerlukan Perbaikan (D) | Menunjukkan Kemajuan (C) | Memuaskan (B) | Sangat Baik (A) |
1. | Bahasa santun dan komunikatif | ||||
2. |
Partisipasi dalam (kerja sama) kelompok
| ||||
3. | Membantu teman yang kesulitan |
Hari/Tanggal :
Guru/Pengamat
(…………………..)
MEDIA PEMBELAJARAN
Bacalah Kutipan Artikel Berikut!
Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika mengenai permukaan bumi, energi berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagi radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi. Akibatnya panas akan tersimpan di permukaan bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsenterasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala mahkluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15˚C (59˚F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33˚C (59˚F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya -18˚C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi). Akibatnya jumlah gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.
Kenaikan suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan.misalnya naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan
Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perbedaan politik dan publik di dunia mengenai tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut. Sebagian besar Negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah
Kendari, Desember 2011
Guru Pamong Mahasiswa KKP
Kendari, Desember 2011
Guru Pamong Mahasiswa KKP
HARLINA, S.Pd A R I S
NIP 197605292007012012 A1D1 07 105
Mengetahui,
Kepala SMA Kartika VII-2 Kendari
Drs. H. NP. DAHLAN